Sabtu, 06 Oktober 2012

ISLAM dan TATA CARA SHOLAT kata guru SD ku dulu

"anak-anak sekarang kita belajar pelajaran agama islam, yang bukan beragama islam silahkan masuk di kelas sebelah untuk mengikuti pelajaran agama sesuai kepercayaan masing-masing"
itulah sepenggal kata-kata awal dari guru pendidikan agama saya yang begitu bijaksana.. (jadi ingat masa-masa SD dulu)

dan disetiap awal pembelajaran, hal yang paling saya ingat adalah pertanyaan guru tentang "apa kepanjangan ISLAM anak-anak..?

kenapa sholat lima waktu itu penting dan WAJIB, yah karena kepanjangan dari ISLAM adalah :
I  = Isya
S = Subuh
L  = Lohor (dzuhur)
A  = Azhar
M = Magrib

jadi kalau tidak menjalankan sholat 5 waktu, sama saja kita bukan orang islam. Mau jadi anak yang beragama ILA (isya, Lohor dan Azhar)..??? atau ISAM (Isya, Subuh, Adzar, Magrib) saja..?? 
kalau tidak mau, anak-anak harus rajin sholat.
serentak semua menjawab, Iya Pak Guruuu...............!!!
begitu lah kata guru saya untuk memotivasi murid-murid nya untuk rajin beribadah.

selanjutnya, guru mengajarkan tata cara sholat lima waktu..



Isya memiliki 4 rakaat,
Subuh memiliki 2 rakaat,
Lohor (dzuhur) memiliki 4 rakaat,
Azhar memiliki 4 rakaat, dan
Magrib memiliki 3 rakaat..

1. Berdiri betul (menghadap Kiblat)

2. niat; niat dalam hati dan atau dengan kalimat sebagai berikut:
Niat Shalat Dzuhur: 
"Ushalli Fardazzuhri 'arba'a raka'atin mustakbilal kiblati adaan (imaman/ makmuman) Lillahi ta'ala
artinya : Sengaja Aku Shalat zuhur empat raka'at dengan mkenghadap kiblat (sebagai imam/ menjadi makmum) semata-mata karena Allah Ta'ala.

Niat Shalat 'Ashar: "Ushalli fardal 'Ashriy 'arba'a raka'atin mustakbilal kiblati adaan (imaman/ makmuman) lillahi ta'ala"
artinya : Sengaja Aku Shalat 'Ashar empat raka'at dengan mkenghadap kiblat (sebagai imam/ menjadi makmum) semata-mata karena Allah Ta'ala.
Niat Shalat Magrib: "Ushalli Fardal Magribi Tsalatsar raka'atin mustakbilal kiblati adaan (imaman/ makmuman) Lillahi ta'ala
artinya : Sengaja Aku Shalat Magrib tiga raka'at dengan mkenghadap kiblat (sebagai imam/ menjadi makmum) semata-mata karena Allah Ta'ala.

Niat Shalat "isya: "Ushalli fardal 'Isya-i 'arba'a raka'atin mustakbilal kiblati adaan (imaman/ makmuman) lillahi ta'ala
artinya : Sengaja Aku Shalat 'Isya empat raka'at dengan mkenghadap kiblat (sebagai imam/ menjadi makmum) semata-mata karena Allah Ta'ala.

Niat Shalat Subuh: "Ushalli fardas-subhi rak'ataini  mustakbilal kiblati adaan (imaman/ makmuman) lillahi ta'ala"
artinya : Sengaja Aku Shalat Subuh dua raka'at dengan mkenghadap kiblat (sebagai imam/ menjadi makmum) semata-mata karena Allah Ta'ala.
3. Takbirratul Ihram: Setelah niat dilanjutkan dengan takbiratul ihram dengan lafadz "Allahu Akbar" lalu bersedekap, dan membaca do'a Iftitah. Do'a Iftitah sebagai berikut:
"Allahu Akbar, Kabiraan-walhamdulillahi katsiraan-wasubhannallahi bukrataan-wa asiila, Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fattarassamaawaati wal ardha haniifanm-musliman-wa ma anna minal musyrikiin, inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil 'alamin, la syarikallahu wa bizaalika 'ummirtu wa anna minal muslimiin"  
artinya : Allah Maha Besar/ Maha Agung, Segala kebesaran dan segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah dan bertasbih aku hanya kepada Allah pada pagi dan petang hari. Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang menjadikan langit dan bumi, dengan keadaan suci lagi berserah diri; dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya semata-mata bagi Allah, Tuhan Semesta alam. Tidak ada sekutu baginya, demikian akau diperintahkan, dan aku adalah termasuk kedalam golongan orang-orang yang berserah diri.

Membaca do'a Iftitah hukumnya Sunnah, selain do'a iftitah diatas juga ada do'a iftitah lain yang dibaca Rasulullah.


Selesai membaca do'a iftitah, lalu membaca "ta'awwudz". Bacaan t'awwudz hukumnya sunnat. Lafazhnya yaitu: "Auudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim"
artinya : Aku berlinding kepada Allah dari kejahatan setan yang terkutuk.

4. Membaca Al-Fatihah
"Bismillaahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillaahi rabbil'aalamin Arahmaanirrahiim Maaliki yawmiddiin Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin Ihdinash shiraathal mustaqiim Shirathal ladziina an'amta alaihim gahiril maghdhuubi'alaihin waladh dhaalliin Aaamiin"
artinya : Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah yang memelihara sekalian Alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Yang merajai hari pembalasan Hanya kepada-Mu kami meyembah dan hanya kepada-Mu saja kami mohon pertolongan Tunjukilah kami jalan yang lurus Jalan mereka yang Engkau beri ni'mat, bukan jalan mereka yang engkau murkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Kabulkanlah permohonan kami,ya Allah. 

Sesudah membaca Al Fatihah pada rakaat pertama dan kedua pada solat wajib, kita disunnatkan membaca surah-surah atau ayat yang lain. Pada rakaat selanjutnya yaitu ketiga dan/atau keempat, kita hanya diwajibkan membaca Al Fatihah saja, sedangkan pembacaan surah atau ayat lainnya tidak diwajibkan. Surah-surah atau ayat-ayat Al Quran yang diinginkan dapat saja kita pilih diantara sekian banyak surah dari Al Quran. Sebaiknya usahakanlah tetap membaca surah atau beberapa ayat Al Quran sesudah al Fatihah pada rakaat pertama dan kedua (pada solat wajib)


5. Ruku; Membungkukkan badan sebatas pinggang, usahakan punggung mendatar dan sejajar dengan kepala (ruku' sambil membaca "Allahu Akbar").
Dalam ruku' membaca lafadz sebagai berikut: 

"Subhaana rabbiyal azhim wa bihamdihi" (3x) 
artinya : Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan segala puji bagi-Nya.

atau

"Subhaanakallahumma rabbanaa wa bihamdika allaahummaghfirlii
artinya : Maha suci Engkau ya Allah, ya Tuhan Kami, dengan memuji Engkau ya Allah, ampunilah aku.

*Boleh dipilih salah satu di antara kedua Lafadz tersebut.


6. I'tidal; Bangkit dari ruku' dengan mengangkat tangan sambil membaca "Sami' Allahu liman Hamiddah" artinya : Maha Mendengar Allah akan pujian orang yang memuji-Nya.
dan dilanjutkan dengan Lafadz "Rabbana lakalhamdu mil ussamaawaati wa mil ul-ardhi wa mil uma syi'ta min syai-in ba'du"
artinya : Yaa Tuhan kami, untuk-Mu segala puji sepenuh langit dan bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki.


7. Sujud (pertama); sujud dengan dahi dan hidung agak ditekan ke tempat sujud (sujud sambil Membaca "Allahu Akbar").
Dalam Sujud membaca "Subhanna Rabbi al-a'la wa bihamdihi"
artinya : Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya.

8. Duduk antara dua Sujud sambil membaca "Allahu Akbar" dalam duduk membaca do'a sebagai berikut:

"Rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa'afinii, wa'fu'annii"
artinya : Wahai Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, ber rizqilah aku, tunjukilah aku, sehatkanlah aku, dan maafkanlah segala kesalahanku.

 Sujud Kembali (sujud kedua) sama seperti sujud pertama.

Selanjutnya kembali berdiri sambil takbir membaca "Allahu Akbar" dan melanjutkan raka'at kedua. semua tata cara pada raka'at kedua sama dengan tata cara pada raka'at pertama kecuali do'a iftitah (pada rakaat kedua tidak pakai do'a iftitah)
setelah sujud kedua pada raka'at kedua, bangkit dengan takbir (membaca "Allahu Kabar") dan dilanjutkan dengan duduk Tahiyat.


9. Duduk dan membaca Tahiyat (Tawarukdan Tasyahud)
Sikap duduk pada tahiyyat pertama (Tawarruk, keadaannya sama ketika duduk antara dua sujud menduduki kaki kiri, sedang kaki kanan tegak dengan jarijari kaki menghadap kiblat). Lain dengan sikap duduk pada tahiyyat kedua atau tahiyyat akhir (ifti-rasy, kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari kaki menghadap ke arah kiblat).

Bacaan ketika tahiyyat ialah:
"Attahiyatul mubaraakatus-salaawatut-tayibatul-lillah,
Assalaamu'alaika ayyuhannabiyu warahmatullahi wabarakatuh,
Assalaamu'alaina wa 'ala ibadillahis-salihin.
Asyhadu an-Lailaha Ilallah wa asyhadu anna Muhammadarrasulullah"
artinya : Semoga Kehormatan, keberkahan, keselamatan dan segala kebaikkan untuk Allah.
Selamat sejahtera untukmu wahai nabi serta rahmat Allah dan berkahnya padamu.
Selamat sejahtera untuk kami dan untuk para Hamba Allah yang Shaleh.
Aku bersaksi tiada yang patut disembah selain Allah dan Aku bersaksi Muhammad Rasul Allah.

10. Membaca Shalawat atas Nabi (masih dalam Tahiyat) 

"Allahuma shali 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad"
artinya : Yaa Allah, Limpahkanlah keselamatan kepada Nabi Muhammad dan kepada pewaris-pewaris Nabi Muhammad.
"kamaa shallaita 'alaa Ibraahim wa'alaa aali Ibrahim, wa baarik 'alaa Muhammadin, kama baarakta 'alaa Ibrahiima wa'alaa aali Ibraahima, fil 'aalamiina innaka hamiidun majiid"
artinya : sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, dan berilah berkat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau memberi berkat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia.

11. Mengucapkan Salam; sambil menoleh ke kanan dan membaca:

"Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Allahuma inni as'aluka ridhaka wal jannah
artinya : Selamat sejahtera untukmu serta selalu dalam Rahmat Allah dan berkah-Nya, Yaa Allah  masukkan aku ke dalam Ridha-Mu dan masukkan akau ke dalam Surga-Mu.

salam menoleh ke kiri dan membaca:

"Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, wa na'uzu bika min sakhatika wannar"
artinya : Selamat sejahtera untukmu serta selalu dalam Rahmat Allah dan berkah-Nya, dan aku berlindung kepada-Mu ya Allah dari sakitnya azab Neraka.

12. Tertib dan Tu'ma'ninah:

Tertib yaitu semua proses gerakan shalat harus teratur rapi dari awal sampai akhir tidak boleh ditukar balik.
Tu'ma'ninah yaitu beristirahat sejenak atau memberi jeda pada setiap gerakkan shalat, seperti pada ruku', sujud, i'tidal dan duduk antara dua sujud (do'a dan lafadz pada setiap gerakkan ruku', i'tidal' sujud dan duduk antara dua sujud adalah sunnah yang sangat dianjurkan (bertujuan untuk tu'ma'ninah atau jeda)

NOTE:
Contoh di atas adalah praktek sholat subuh 2 rakaat. Bila Anda sholat Maghrib 3 rakaat, maka bacaan tahiyyat pertama rakaat kedua cukup sampai pada "Allaahumma shalli 'alaa Muhammad" dan akhir rakaat ketiga bacaan tahiyyat dibaca dengan sempurna sampai "hamiidun majiid". Setelah itu memberi salam.

Bila sholat 4 rakaat, yaitu Zohur, Ashar, atau Isya, maka akhir rakaat kedua persis sama dengan akhir rakaat kedua solat Maghrib. Pada akhir rakaat ketiga, tak ada tahiyyat, dan pada akhir rakaat keempat barulah anda sempurnakan bacaan tahiyyat hingga "hamiidun majiid", lalu memberi salam sebagai akhir dari shalat.

sumber tata cara sholat : http://ipulstory.blogspot.com

0 komentar:

:) :( ;) :D ;;-) :-/ :x :P :-* =(( :-O X( :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) :| /:) =)) O:-) :-B =; :-c :)] ~X( :-h :-t 8-7 I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8-} 2:-P (:| =P~ :-? #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar! buka rahasia

Posting Komentar

berkomentarlah dengan sopan | kritik dan saran dibutuhkan

bagikan di teman :

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More